Para
pekerja sosial yang berorientasi pemberdayaan bekerja secara kolaboratif dengan
klien mereka.
Mereka
berfokus pada kekuatan-kekuatan, keterampilanketerampilan adaptif,
kompetensi-kompetensi, dan potensi klien mereka.
Menaruh
keyakinan atas potensi manusia adalah sentral, karena pemberdayaan ialah
berkaitan dengan gagasan bahwa manusia belum memanfaatkan, belum menentukan
cadangan kemampuan-kemmpuan mental, fisik, emosional, osial, dan spiritual yang
dapat diekspresikan.
Adanya
kapasitas bagi pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan ini
berarti bahwa manusia harus diperlakukan dengan hormat bhwa kekuasaan ini ada.
Kapasitas
ini mengakui aspek-aspek kehidupan yang sedang berlangsung dan yang akan
berlangsung (Weivk, Rapp, Sullivan, & Kisthardt, 989: 353, dalam DuBois
& Miley, 2005: 27).
Selanjutnya,
pemberdayaan berasumsi bahwa manusia itu sendiri harus dilibatkan secara
integratif dalam proses-proses perubahan—dari mendefinisikan situasisituasi
mereka hingga menentukan tujuan-tujuan, menyeleksi tindakan-tindakan mereka dan
mengevaluasi hasil-hasilnya.
Kemitraan
antara praktisioner dengan klien ialah syarat bagi praktek yang berorientasi
pemberdayaan (Breton, 1994). Senada dengan Breton, Bricker-Jenkins (1990)
menekankan pentingnya menganggap klien sebagai pakar dan konsultan utama bagi pengembangan
model-model praktek pekerjaan sosial.
Belum ada tanggapan untuk "Kunci Utama Bekerja Secara kolaboratif "
Posting Komentar