Berfokus
pada kekuatan-kekuatan Suatu orientasi terhadap kekuatan-kekuatan dan kemampuan
kontras dengan kecenderungan untuk berfokus kepada kelemahan-kelemahan dan
keberfungsian yang maladaptif.
Bahan
kepustakaan profesional sarat dengan informasi tentang masalah-masalah
fungsional, maladaptasi, viktimisasi, dan ketidakberdayaan.
Kaum
profesional terlalu sering mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan, ketidakmampuan-ketidakmampuan,
atau keberfungsian yang maladaptif, namun gagal memperhatikan kekuatan-kekuatan
klien.
Proses
bantuan tidak memfasilitasi perubahan apabila kita mendeskripsikan
masalah-masalah dalam arti kelemahan-kelemahan, ketidakmampuan-ketidakmampuan,
atau maladaptif di dalam diri klien;
Apabila
para pakar berlandaskan pada definisi masalah semata-mata; atau apabila para
pekerja sosial melaksanakan rencana tindakan sebagai suatu cara untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan klien.
Dalam
kenyataan, “tiga serangkai ini membantu menjamin agar pihak penerima bantuan
tetaplah suatu ruang darurat, yakni orang-orang lumpuh yang ditambal-sulam”
(Weick, Rapp, Sullivan, & Kisthardt, 1989: 352, dalam DuBois & Miley,
2005: 26).
Dengan
berfokus pada kekuatan-kekuatan berarti mempertimbangkan hakekat sumber-sumber
personal dan lingkungan yang multidimensional (Cowger & Snively, 2002;
Miley, O’Melia, & DuBois, 2004; Sleebey, 2003, dalam DuBois & Miley,
2005: 26).
Tentu
saja para pekerja sosial harus memperhatikan dinamika viktimisasi dan
ketidakberdayaan; akan tetapi mencirikan klien sebagai korban yang miskin,
membutuhkan bantuan, dan impoten yang tidak mampu menemukan solusi atas masalah
mereka kontraproduktif terhadap perubahan.
“Pemberdayaan klien dan pengubahan status
korban mereka berarti menghentikan posisi kita sebagai dermawan” (Pinderhughes,
1983: 337, dalam DuBois & Miley, 2005: 27).
Belum ada tanggapan untuk "Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Para Pekrja Sosial Untuk Menemukan Solusi Atas Masalah Mereka Kontraproduktif Terhadap Perubahan"
Posting Komentar