Flexner
mengakui evolusi yang pesat dari suatu “kesadaran diri profesional,” menyadari
bahwa pekerjaan sosial berada pada tahap awal profesionalisasi, dan memuji
motivasi altruistik dari para pekerja sosial dan pengabdian mereka kepada
“perbuatan yang baik.”
Akan
tetapi ia menyimpulkan bahwa pada tahun 1915, pekerjaan sosial belumlah suatu
profesi. Karena pekerjaan sosial bertindak sebagai penengah di antara
profesi-profesi lain, ia tidak memiliki tanggung jawab atau kekuatan suatu
profesi yang sejati.
Usaha-usaha
pendidikan sudah nampak, tetapi kurangnya spesifisitas dalam tujuan pekerjaan
sosial tidak kondusif untuk suatu disiplin pendidikan terspesialisasi yang
teratur dan tinggi.
Flexner
mengamati bahwa walaupun pekerjaan sosial memiliki tubuh pengetahuannya,
fakta-fakta, dan gagasan-gagasan dari laboratorium dan seminar, ia tidak
dibangun di atas suatu disiplin pendidikan yang terorganisasi secara bertujuan.
Selain
itu, karena luasnya lingkup yang mencirikan praktek pekerjaan sosial pada saat
itu, pekerjaan sosial tidak memiliki derajat kompetensi terspesialisasi yang
tinggi yang disyaratkan bagi status profesional.
Dengan
kata lain, Flexner tidak melihat metode praktek tunggal yang umum terhadap
luasnya bidang pekerjaan sosial.
Mempertimbangkan
semua faktor ini, Flexner menyimpulkan bahwa pekerjaan sosial belum mencapai
status profesional.
Belum ada tanggapan untuk "Bentuk Kesadaran Diri Profesional Sebagai Pekerja Sosial"
Posting Komentar