Status
profesional pekerjaan sosial dievaluasi oleh Abraham Flexner pada tahun 1915,
dan kesimpulannya bergema di kalangan para pekerja sosial sejak saat itu.
Pada
tahun 1957, Ernest Greenwood menerapkan kriteria untuk menegaskan posisi
pekerjan sosial sebagai suatu profesi. Dewasa ini profesi pekerjaan sosial
terus menghadapi isu yang berkaitan dengan mempertahankan legitimasi
profesionalnya.
Pidato
Flexner, “Apakah Pekerjaan Sosial suatu Profesi?” yang diselenggarakan pada
pertemuan Baltimore Conference on Charities and Correction pada tahun 1915,
ialah suatu peristiwa yang sangat signifikan dalam proses pengembangan landasan
rasional bagi pekerjaan sosial sebagai suatu profesi
yang
terorganisasi (Austin, 1983, dalam DuBois & Miley, 2005: 43).
Flexner
(1916), seorang pakar terkemuka di bidang pendidikan profesional, menguraikan
enam sifat yang ia sebut “ciri-ciri suatu profesi.”
Menurut
Flexner, “Profesi pada dasarnya melibatkan operasi intelektual dengan tanggung
jawab individu yang lebih besar, memperoleh bahan bakunya dari ilmu dan
pembelajaran, bahan baku ini mereka kerjakan hingga praktis dan menghasilkan
kepastian, memiliki suatu teknik yang dapat dikomunikasikan melalui pendidikan,
cenderung mengorganisasikan diri sendiri, dan memiliki motivasi yang semakin
altruistik” (h. 580). Ciri-ciri ini memberikan suatu kerangka untuk mengases
status profesional pekerjaan sosial.
Belum ada tanggapan untuk "Posisi Pekerjan Sosial Sebagai Suatu Profesi"
Posting Komentar