Pasal
11
Zakat
terdiri atas zakat mal dan zakat fitrah. Harta yang dikenai zakat adalah emas,
perak, dan uang; perdagangan dan perusahaan; hasil pertanian, hasil perkebunan,
dan hasil perikanan; hasil pertambangan; hasil peternakan; hasil pendapatan dan
jasa; rikaz. Penghitungan zakat mal menurut nishab, kadar, dan waktunya
ditetapkan berdasarkan hukum agama.
Pasal
12
Pengumpulan
zakat dilakukan oleh badan amil zakat dengan cara menerima atau mengambil dari
muzzaki atas dasar pemberitahuan muzzaki. Badan amil zakat dapat bekerja sama
dengan bank dalam pengumpulan zakat harta muzzaki yang berada di bank atas
permintaan muzzaki.
Pasal
13
Badan
amil zakat dapat menerima harta selain zakat, seperti infaq, shadaqah, hibah,
wasiat, waris, dan kafarat.
Pasal
14
Muzzaki
melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya berdasarkan
hukum agama Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri hartanya dan kewajiban
zakatnya sebagaimana
Pasal
15
Lingkup
kewenangan pengumpulan zakat oleh badan amil zakat ditetapkan dengan keputusan
menteri.
Macam-Macam
Pasal Tentang Pendayagunaan Zakat
Pasal
16
Hasil
pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai dengan ketentuan agama.
Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas kebutuhan
mustahiq dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang produktif. Persyaratan dan
prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) diatur dengan keputusan menteri.
Pasal
17
Hasil
penerimaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 13 didayagunakan terutama untuk usaha yang produktif .
Belum ada tanggapan untuk "Jenis dan Macam-Macam Pasal Tentang Pengumpulan Zakat "
Posting Komentar