Konsep
pemberdayaan mengaitkan kekuatan-kekuatan dan kompetensi-kompetensi individu,
sistem saling bantu alamiah, dan perilaku-perilaku yang proaktif terhadap aksi
sosial, kebijakan sosial, perubahan sosial, dan pengembangan masyarakat.
Konsep
ini dapat diterapkan pada semua level praktek generalis. Sebagai contoh,
organisasi dapat memerdayakan karena mereka mempengaruhi keputusan-keputusan
kebijakan atau karena mereka memberikan konteks bagi individu-individu untuk
merasa mengendalikan kehidupan mereka sendiri.
Suatu
masyarakat dapat diberdayakan karena warganya melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan yang mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan dan
tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat (h. 7, dalam DuBois &
Miley, 2005: 25).
Karena
pemberdayaan berarti bahwa orang-orang menambah kendali atau kekuasaan mereka
atas kehidupan mereka, pemberdayaan tidak mesti mengakibatkan suatu perebutan
kekuasaan atau pelepasan kekuasaan oleh satu kelompok terhadap kelopok lain,
karena “tidak ada di dalam definisi pemberdayaan yang menuntut bahwa
peningkatan kekuasaan pada satu orang atau kelompok berarti pengurangan
kekuasaan pada orang atau kelompok lain” (Swift & Levin, 1987: 75).
Belum ada tanggapan untuk "Arti dan Contoh Pemberdayaan Yang Diterapkan Pada Semua Level Praktek Generalis"
Posting Komentar