Presiden
Soekarno segera bereaksi, dan berpidato di RRI Yogjakarta :
“…Saudara-saudara
! camkan benar apa artinja itu : Negara Republik Indonesia jang kita tjintai,
hendak direbut oleh PKI Muso. Kemarin pagi PKI Muso, mengadakan coup,
mengadakan perampasan kekuasaan di Madiun dan mendirikan di sana suatu
pemerintahan Sovyet, di bawah pimpinan Muso.
Perampasan
ini mereka pandang sebagai permulaan untuk merebut seluruh Pemerintahan
Republik Indonesia.
…Saudara-saudara,
camkanlah benar-benar apa artinja jang telah terdjadi itu. Negara Republik
Indonesia hendak direbut oleh PKI Muso !
Rakjat
jang kutjinta ! Atas nama perdjuangan untuk Indonesia Merdeka, aku berseru
kepadamu : “Pada saat jang begini genting, dimana engkau dan kita sekalian
mengalami percobaan jang sebesar-besarnja dalam menentukan nasib kita sendiri,
bagimu adalah pilihan antara dua :
· ikut Muso dengan
PKInja jang akan membawa bangkrutnja cita-cita Indonesia Merdeka, atau
· ikut Soekarno-Hatta,
jang Insya Allah dengan bantuan Tuhan akan memimpin Negara Republik Indonesia
jang merdeka, tidak didjadjah oleh negeri apa pun djuga.
…Buruh
jang djudjur, tani jang djudjur, pemuda jang djudjur, rakyat jang
djudjur,djanganlah memberikan bantuan kepada kaum pengatjau itu. Djangan
tertarik siulan mereka ! …Dengarlah, betapa djahatnja rentjana mereka itu !
(Daud Sinyal, 1996).
Di
awal pemberontakan, pembunuhan terhadap pejabat pemerintah dan para pemimpin
partai yang anti komunis terjadi. Kaum santri juga menjadi korban.
Tetapi
pasukan pemerintah yang dipelopori Divisi Siliwangi kemudian berhasil mendesak
mundur pemberontak. Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak. Amir
Syarifuddin juga tertangkap.
Ia
akhirnya dijatuhi hukuman mati. Tokoh-tokoh muda PKI seperti Aidit dan Lukman
berhasil melarikan diri. Merekalah yang kelak di tahun 1965, berhasil
menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia sebelum terjadinya
peristiwa Gerakan 30 September 1965. Ribuan orang tewas dan ditangkap
pemerintah akibat pemberontakan Madiun ini. PKI gagal mengambil alih kekuasaan.
Dari
kisah di atas, apa hal terpenting dari peristiwa pemberontakan PKI di Madiun
ini bagi sejarah Indonesia kemudian ?
Pertama,
upaya membentuk tentara Indonesia yang lebih profesional menguat sejak
pemberontakan tersebut. Berbagai laskar dan kekuatan bersenjata “liar” berhasil
didemobilisasi (dibubarkan).
Dari
sisi perjuangandiplomasi,simpatiAS sebagaipenengahdalamkonflikdanperundinganantaraIndonesiadengan
Belanda
perlahan berubah menjadi dukungan terhadap Indonesia, meskipun hal ini tidak
juga bisa dilepaskan dari strategi global AS dalam menghadapi ancaman
komunisme.
Tetapihalterpentinglainjugaperludicatat.Bahwasannyakonflikyangterjadi
berdampak pula pada banyaknya korban yang timbul.
Ketidakbersatuan
bangsa Indonesia yang tampak dalam peristiwa ini juga dimanfaatkan oleh Belanda
yang mengira Indonesia lemah, untuk kemudian melancarkan agresi militernya yang
kedua pada Desember 1948.
Belum ada tanggapan untuk "Isi Pidato Presiden Soekarno di RRI Yogjakarta"
Posting Komentar