Berdasarkan
arahnya, gerakan lempeng-lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu sebagai berikut:
1)
Konvergensi,
yaitu gerakan saling bertumbukan antar lempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng
tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara
lempeng benua dan
lempeng dasar samudra.
Zona
atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dan benua disebut
zona konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua
Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya dan
merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, Mount Everest.
Contoh
lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Eropa yang menghasilkan terbentuknya
jalur Pegunungan Alpen.
Zona
berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra, disebut
zona subduksi (subduction zone), contohnya, tumbukan antara lempeng benua
Amerika dan lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan terbentuknya
Pegunungan Rocky dan Andes.
Pegunungan
Andes terbentuk karena terjadinya tumbukan antara lempeng benua Amerika dengan
lempeng
dasar Samudra Pasifik.
2)
Divergensi,
yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan.
Zona
berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen
(zona sebar pisah).
3)
Sesar
Mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah)
antarlempeng tektonik.
Contohnya
gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan
terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km
dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona
berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar
Mendatar (zona transform).
Sesar
San Andreas terbentuk karena gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng
daratan Amerika Utara.
Belum ada tanggapan untuk "Gerakan Lempeng-Lempeng Tektonik"
Posting Komentar