Kalau
memang sulit, tawarkan apakah akan lebih senang kalauberbicara langsung dengan
pimpinan (yang lebih senior)
-
Pada
suatu kasus beda pendapat, mungkin akan terjadi ada pihak yang “merajuk “
(tidak puas tetapi terpaksa “diam”) dan ada yang puas, sehingga akan terjadi
“konflik terpendam” .
- Sebaliknya
bila pihak yang tidak puas itu, meluap emosinya dan mengatakan ketidakpuasannya
secara emosional, akan terjadi“konflik nyata” (bersitegang atau adu argumen)
-
Konflik
terpendam : pihak yang merasa dirugikan “diam” tidak langsung action, namun
masalah tidak berarti selesai, bahkan dapat menimbulkan image / citra yang
negatif.
- Konflik
nyata : pihak yang merasa dirugikan langsung beraksi,tajam tidaknya konflik
tergantung dari bagaimana cara kedua belah pihak dapat mengendalian emosi dan
bagaimana cara pihak yang dirugikan mengutarakan ketidaksenangannya.
Konflik
terpendam maupun nyata, sebaiknya ditangani dengan bijaksana, agar tidak
menimbulkan kerugian dikemudian hari.
Belum ada tanggapan untuk "Mengelola Situasi Beda Pendapat "
Posting Komentar