Rujukan AKG yang
digunakan saat itu adalah
Recommended
Dietary Allowances (RDA) yang dikeluarkanFAO/WHO. AKG ini ditinjau kembali
tahun 1968.
Pada
tahun 1973 penyusunan AKG dikoordinasikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), dalam forum Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi dengan tetap
mengacu pada AKG yang dikeluarkan FAO/WHO.
Selanjutnya
setiap 5 tahun sekali AKG dievaluasi sesuai dengan kemajuan Ilmu Gizi,perubahan
kependudukan dan sosial ekonomi.
Untuk
pertama kali AKG hasil Widyakarya NasionalPangan dan Gizi V pada tahun 1993
disyahkan oleh MenteriKesehatan dengan SK No. 332/MENKES/ SK/IV/1994 tanggal 16
April 1994
Selama
ini penelitian di Indonesia untuk penentuan AKG sangat langka, sehingga rumusan
AKG khususnya untuk vitamin dan mineral didasarkan pada hasil penelitian
kecukupan gizi di mancanegara.
AKG
atau Recommended Dietary Allowances (RDA) yang digunakan bagi Indonesia adalah
AKG hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) yang disempurnakan setiap
lima tahun dari AKG
Sebelumnya
berdasarkan penemuan mutahkir tentang kecukupan gizi, perkembangan pola
konsumsi pangan, perkembangan ukuran tubuh (berat badan dan tinggi badan) dan
masalah gizi yang dihadapi. (Hardinsyah, 1998).
Belum ada tanggapan untuk "Jenis dan Macam-Macam Penetapan dan Penyusunan AKG"
Posting Komentar