Beberapa
tahun belakangan, makanan atau pangan non konvensional atau lebih dikenal
dengan pangan organik semakin disukai orang. Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan,
M.S., ahli gizi dari IPB, ''Pangan organik adalah semua jenis pangan yang
berasal dari organisme hidup (hewan atau tumbuhan).''
Organik
sendiri adalah sesuatu yang mengandung karbon. ''Namun, saat ini istilah
organik digunakan secara terbatas untuk produk-produk tanaman yang tidak atau
hanya sedikit menggunakan pestisida dan pupuk buatan,''
Dengan
begitu, seharusnya semua pangan yang mengandung pestisida dan pupuk buatan,
tetapi di dalam unsurnya mengandung karbon, bisa juga disebut sebagai pangan
organik.
Namun,
karena kekurangtahuan beberapa pihak, akhirnya pangan organik hanya terbatas
pada pangan yang penggunaan bahan-bahan yang diusahakan secara nonpestisida dan
nonpupuk buatan tadi.
''Dalam
pertanian organik, produknya tidak bersentuhan dengan senyawa kimiawi dan
sering dikaitkan dengan penggunaan pupuk kandang dan kompos.
Kebanyakan
orang mengkonsumsi makanan organik karena dorongan dan kesadaran akan
lingkungan. Selain itu, demi penyelamatan kesehatan generasi penerus.
Mengkonsumsi
pangan organik, dianggap berjasa menyelamatkan lingkungan dan meminimalkan
penggunaan pestisida maupun pupuk buatan.
Pangan
organik dianggap lebih bersahabat dengan lingkungan, karena mengambil dari alam
dan mengembalikannya kembali ke alam sambil menjaga keragaman hayati (tidak
perlu membunuh makhluk hidup secara berlebihan karena penggunaan musuh alami
atau pestisida dari bahan tanaman sendiri).
Belum ada tanggapan untuk "Fungsi dan Arti dari Bahan makanan non konvensional beserta Penjelasannya"
Posting Komentar