Sanitaiser
Hipoklorit adalah senyawa khlorin yang paling aktif, dan juga paling banyak
digunakan. Kalsium hipoklorit dan natrium hipoklorit adalah senyawa-senyawa
hipoklorit yang utama.
Sanitaiser
ini efektif dalam menginaktifkan sel-sel mikroba dalam suspensi air dan
membutuhkan waktu kontak kira-kira 1.5-100 detik. Reduksi populasi sel sebanyak
90 persen untuk sebagian besar mikroorganisme dapat dicapai dalam waktu kurang
dari 10 detik dengan kadar khlorin bebas (FAC = free available chlorine) yang
relatif rendah.
Spora-spora
bakteri lebih tahan dari pada sel-sel vegetatif tehadap hipoklorit. Waktu yang
dubutuhkan untuk mereduksi populasi sel sebanyak 90 persen, menurut Odlaug
(1981), dapat berkisar dari kira-kira 7 detik hingga lebih dari 20 menit.
Konsentrasi
FAC yang dibutuhkan untuk inaktifasi spora-spora bakteri kira-kira 10-1000 kali
(1000 ppm dibandingkan dengan 0.6-13 ppm) leih tinggi daripada yang dibutuhkan
untuk sel-sel vegetatif.
Spora-spora
Clostridium kurang tahan terhadap aplikasi sanitaiser di mana konsentrasi asam
hipoklorit rendah dan waktu kontak singkat, maka efek terhadap spora bakteri
juga terbatas.
Kalsium
hipoklorit dan natrium hipoklorit, dan trisodium phosphat terkhlorinasi (CTP =
chlorinated tridodium phosphate) dapat digunakan sebagai setelah permbersihan.
Hipoklorit juga dapat ditambahkan pada larutan senyawa pembersih untuk memberikan
suatu kombinasi pembersih-sanitaiser.
Senyawa-senyawa pelepas
khlorin organik, seperti natrium dikloroisosianurat dan diklorodimetil
hidantoin, dapat diformulasi dengan senyawa senyawa pembersih (deterjen).
Belum ada tanggapan untuk "Arti dan Kegunaan Hipoklorit "
Posting Komentar