Informasiuntukumum
- Dalam setiap penjualan angsuran ada bunga yang ditanggung oleh pembeli.
Dengan demikian setiap angsuran yang dibayarkan pembeli terdiri dari angsuran
pokok pinjaman dan bunga yang diperhitungkan.
Macam-macam
perhitungan bunga yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran yaitu:
1.
Bunga dihitung dari pokok pinjaman
2.
Bunga dihitung dari sisa pinjaman
3.
Sistem anuitas (bunga semakin menurun dan angsuran pokok pinjaman meningkat)
Penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1.
Bunga dihitung dari pokok pinjaman/sistem bunga tetap dan angsuran pokok tetap.
Dalam
metode ini besarnya bunga dihitung dari pokok pinjaman sehingga besarnya bunga
adalah tetap.
2.
Bunga dihitung dari sisa pinjaman/Sistem bunga menurun dan angsuran pokok
pinjaman tetap.
Besarnya
bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode, tergantung periodenya bulanan
atau tahunan.
Kalau
angsuran bulanan, bunga didasarkan pada saldo awal bulan. Kalau angsuran
tahunan, maka bunga didasarkan pada saldo awal tahun. Jumlah bunga semakin lama
semakin turun.
3.
Sistem anuitas
Besarnya
bunga dihitung menggunakan rumus anuitas. Dengan menggunakan rumus anuitas
jumlah angsuran tetap tetapi jumlah bunga semakin menurun, sedangkan angsuran
pokok semakin meningkat.
3.
PERLAKUAN AKUNTANSI LAINNYA
Perlakuan
Akuntansi Penjualan Angsuran yang lain kecuali masalah penentuan bunga adalah:
a.
Pengakuan Laba Kotor
b.
Tukar- tambah ( trade in)
c.
Pembatalan Penjualan Angsuran
a.
Pengakuan Laba Kotor
Dasar
pengakuan laba yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran adalah:
1.
Dasar Penjualan (Accrual Basis)
2.
Dasar tunai (Cash Basis)
Penjelasannya
adalah sebagai berikut
1.
Dasar Penjualan (Accrual Basis)
Bila
menggunakan dasar ini, laba kotor diakui pada saat penjualan angsuran terjadi
tanpa memperhatikan apakah pembayarannya sudah diterima atau belum. Cara ini
sama dengan pencatatan penjualan kredit biasa.
Metode
ini dapat digunakan bila memenuhi 3 kondisi:
-
Jangka waktu pembayaran relatif pendek
-
Kemungkinan terjadinya pembatalan sangat kecil
-
Biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan angsuran bisa ditaksir dengan
teliti
Ada
3 metode untuk memperlakukan penerimaan piutang penjualan angsuran, yaitu:
1.
Harga pokok kemudian laba kotor (cost recovery method)
Dalam
metode ini penerimaan kas pertama dianggap sebagai penutup beban pokok
penjualan dahulu, setelah beban pokok penjualan tertutup, baru penerimaan kas
berikutnya diakui sebagai laba kotor.
2.
Laba kotor kemudian harga pokok
Dalam
metode ini penerimaan kas pertama dianggap sebagai perolehan laba kotor dahulu,
setelah laba kotor tercapai baru sisa penerimaan kas berikutnya diakui sebagai
penutup harga pokok.
3.
beban pokok penjualan dan laba kotor diakui secara proporsional (metode
penjualan angsuran)
Perbandingan
pemakaian ketiga metode di atas dapat dilihat pada contoh berikut:
Pada
tanggal 7 Januari 2007 terjadi transaksi penjualan angsuran di PT “Anugerah”
senilai Rp 70.000.000,00 dengan syarat pembayaran sebagai berikut:
-
Uang muka Rp 20.000.000 dibayar pada saat transaksi penjualan.
-
Sisanya dibayar sebanyak 5 kali angsuran tahunan, setiap akhir tahun.
-
Beban pokok penjualan Rp 50.000.000,00
Dalam
metode ini setiap periode penerimaan kas diakui adanya pembayaran beban pokok
penjualan dan realisasi laba kotor.
Dari
ketiga metode di atas, yang paling banyak dipakai adalah perlakuan yang ketiga,
yaitu beban pokok penjualan dan laba kotor diakui secara proporsional setiap
menerima kas.
Belum ada tanggapan untuk "Macam-Macam Perhitungan Bunga Yang Dipakai Dalam Penjualan Angsuran"
Posting Komentar