Informasiuntukumum
- Muhammad Abduh dilahirkan di Mesir pada tahun 1849 M. Bapaknya bernama Abduh
Hasan Khaerullah, berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir. Ibunya
berasal dari bangsa Arab yang silsilahnya meningkat sampai ke suku bangsa Umar
Ibn Al-Khattab.
Pada
tahun 1866 M, Muhammad Abduh meneruskan studinya ke Al-Azhar. Sewaktu masih
belajar di Al-Azhar, Jamaludin Al-Afghani datang ke Mesir dalam perjalanan ke
Istambul. Di sinilah Muhammad Abduh untuk pertama kalinya bertemu dengan
Jamaludin Al-Afghani.
Dalam
pertemuan itu, Jamaludin Al-Afghani mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai
arti beberapa ayat al-Qur’an. Kemudian, ia berikan tafsirannya. Perjumpaan ini
meninggalkan kesan yang baik dalam diri Muhammad Abduh.
Ketika
Jamaludin Al-Afghani datang pada tahun 1871 untuk menetap di Mesir, Muhammad
Abduh menjadi muridnya yang paling setia. Ia mulai belajar falsafat di bawah
pimpinan Jamaludin Al-Afghani. Di masa ini, ia telah mulai menulis
karangan-karangan untuk harian Al-Ahram yang pada waktu itu baru saja
didirikan.
Pada
tahun 1877, studinya selesai di Al-Azhar dengan mendapat gelar Alim. Ia mulai
mengajar, pertama di Al-Azhar, kemudian di Dar Al-Ulum dan juga di rumahnya
sendiri.
Di
antara buku-buku yang diajarkannya ialah buku akhlak karangan Ibn Miskawaih,
Mukaddimah Ibn Khaldun, dan sejarah Kebudayaan Eropa karangan Guizot, yang
diterjemahkan Al-Tahtawi ke dalam bahasa Arab pada tahun 1857.
Sewaktu
Jamaludin Al-Afghani diusir dari Mesir pada tahun 1879 karena dituduh
mengadakan gerakan menentang Khedewi Tawfik, Muhammad Abduh yang juga dipandang
turut campur dalam soal ini, dibuang keluar kota Kairo.
Tetapi
di tahun 1880 ia boleh kembali ke ibu kota dan kemudian diangkat menjadi
redaktur surat kabar resmi pemerintah Mesir.
Adapun
ide-ide pembaruan Muhammad Abduh yang membawa dampak positif bagi pengembangan
pemikiran Islam adalah sebagai berikut.
a.
Pembukaan
pintu ijtihad. Menurut Muhammad Abduh, ijtihad merupakan dasar penting dalam
menafsirkan kembali ajaran Islam.
b.
Penghargaan
terhadap akal. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal sebab
dengan akal, ilmu pengetahuan akan maju.
c.
Kekuasaan
negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telah dibuat oleh negara yang
bersangkutan.
Belum ada tanggapan untuk "Perjalanan Muhammad Abduh Untuk Kemajuan Islam"
Posting Komentar