Portalpelajaranlengkap
- Dalam rangka ketahanan pangan nasional, jagung merupakan komoditas strategis
yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap aspek sosial ekonomi,
politik dan keamanan bagi bangsa Indonesia (Gunawan Safari, 1983).
Berkaitan
dengan ketahanan pangan tersebut dan sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk di Indonesia dan semakin berkurangnya lahan-lahan pertanian yang
produktif, maka produktivitas usahatani jagung masih terus dikembangkan dalam
rangka usaha meningkatkan pendapatan petani (Ismunadji M, dkk, 1983).
Tetapi
semakin berkurangnya luas lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi
perumahan, fasilitas perkotaan dan sarana umum lainnya, mengakibatkan sektor
pertanian sulit dikembangkan secara efektif, karena kepemilikan lahan sawah
yang semakin sempit yaitu rata-rata kurang dari setengah hektar. Sehingga
diperlukan pengelolaan usahatani secara intensif (Partohardjono, dkk, 1983).
Tanah
sebagai lahan pertanian merupakan salah satu unsur produksi yang turut
menentukan keberhasilan suatu usahatani.
Selain
untuk usahatani tanah juga digunakan untuk berbagai kepedulian lainnya, seperti
untuk perkampungan, perkotaan, perumahan, perkantoran, jalan dan sebagainya.
Karena itu tanah mempunyai nilai dan peranan yang dinamis bagi keperluan hidup
manusia.
Sumber daya
tanah di Indonesia tersebar di kepulauan Nusantara dan sebagaian besar
merupakan lahan sawah yang memiliki potensi untuk keperluan pertanian.
Potensi
lahan sawah tersebut berbeda antara satu daerah dengan lainnya tergantung dari
berbagai faktor antara lain bentuk wilayah geologi dan keadaan tanah, iklim
(suhu, curah hujan, angin dan penyinaran), keadaan sumber air dan keadaan
sosial ekonomi masyarakat.
Adanya
perbedaan potensi itu menyebabkan pula perlunya pemilihan jenis usahatani dan
macam tehnologi tehnologi yang sesuai dengan potensi itu menyebabkan pula
perlunya pemilihan jenis usahatani dan macam tehnologi yang sesuai dengan
potensi lahan sawah tersebut.
Dalam
memanfaatkan lahan sawah yang biasanya mudah terkena erosi, kesuburan tanahnya
rendah dan aimya sangat terbatas, usaha-usaha konservasi dan pelestarian sumber
daya tanah dan air mutlak di perlukan.
Apalagi
jika usahataninya berada pada tanah-tanah miring dan dilakukan secara intensif,
maka tanpa usaha pelestarian kemungkinan besar usahatani tersebut akan
mengalami kegagalan.
Usaha-usaha
konservasi yang dapat dilakukan antara lain dengan membangun teras dan saluran
pembuangan air, menanam tanaman penguat teras, penutupan dengan sisa-sisa
tanaman (mulching) pada lahan sawah yang miring.
Pemanfaatan
lahan sawah merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada
didalamnya, optimalisasi produktivitas lahan pertanian merupakan keharusan yang
perlu terus di kembangkan, menguat masalah pertanahan yang semakin marak,
kondisi demikian itu tentu saja mempersulit posisi sektor pertanian jika tidak
dilakukan reorientasi yang berkaitan dengan lahan pertanian, disamping itu
tekhnologi menjadi acuan utama dilihat dari berbagai aspek dalam rangka
pengembangan bahkan pembaharuan di sektor pertanian, namim karena dibatasi oleh
berbagai faktor,
maka berbagai kalangan berinisiatif untuk melakukan percobaan
tekhnologi yang tidak melupakan aspek bisnisnya, inisiatif demikian ada baiknya
untuk dimunculkan pada wilayah-wilayah
tertentu dengan harapan
terjadi optimalisasi
penggunaannya lahan pertanian bagi petani,
karena sebagian besar rakyat
Indonesia hidup sebagai petani, maka tidaklah heran apabila sektor pertanian
selalu memegang peranan penting dalam kehidupan kebangsaan kita.
Belum ada tanggapan untuk "Latar Belakang dan Masalah Dalam Penelitian Petani Jagung"
Posting Komentar