Informasiuntukumum
- Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan
umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan
kekuatan Eropa.
Benturan
itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal
ini
dirasakan
sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang
pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki
tergugah untuk belajar dari Eropa.
Guna
pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan
pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan
mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat.
Benih
pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII M. ketika
dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang.
Saat
itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli
terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al
Jauziyah (691.751).
Mereka
ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan
pengamalan Rasulullah saw.
Gerakan
salaf ini kemudian menjadi ciri gerakan pembaharuan dalam dunia Islam yang
mempunyai ciri sebagai berikut.
1.
Memberi
ruang dan peluang ijtihad di dalam berbagai kajian keagamaan yang berkaitan
dengan muamalah duniawiyah.
2.
Tidak
terikat secara mutlak dengan pendapat ulama-ulama terdahulu.
3.
Memerangi
orang-orang yang menyimpang dari aqidah kaum salaf seperti kemusyrikan,
khurafat, bid’ah, taqlid, dan tawasul.
4.
Kembali
kepada al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam.
Secara
garis besar isi pemikiran Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim antara lain mengadakan
pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan ekonomi, memberantas takhayul dan
bid’ah yang masuk ke dalam ajaran Islam, menghilangkan paham fatalisme yang
terdapat di kalangan umat Islam, menghilangkan paham salah yang dibawa oleh
tarekat tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap
permainan politik negara Barat.
Selanjutnya,
ide-ide cemerlang Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim dan yang lainnya dilanjutkan
oleh tokoh-tokoh muda yang lahir pada abad ke-18.
Mereka
meyakini bahwa umat Islam sudah tertinggal jauh dibandingkan dunia Barat. Umat
Islam masih berkutat pada hal-hal yang tidak rasional seperti bid’ah, khurafat,
dan tahayyul.
Satu-satunya
jalan umat Islam harus bangkit dari kebodohan itu. Maka, lahirlah tokoh-tokoh
pembaharu Islam.
Belum ada tanggapan untuk "Kekuatan Islam Dengan Kekuatan Eropa dan Turki"
Posting Komentar