Informasiuntukumum
- Kata/kalimah Hukum Bacaan Alasan mad jaiz munfasil mad a.li bertemu huruf
alif di luar kata mad badal huruf alif bertanda baca fathah berdiri tafh³m
lafal Jalalah didahului tanda baca dommah alif lam qomariyyah huruf alif lam
berhadapan dengan huruf qomariyyah ikhfa nun sukun bertemu huruf ta
Q.S.
an-Nisa/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt.,
perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, di bawah
ini ada beberapa pendapat.
1
Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari
Arti
ulil amri adalah umara, ahlul ‘ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan
pengetahuan akan fiqh). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa
sahabat-sahabat Rasulullah saw. itulah yang dimaksud dengan ulil amri.
2
Al-Mawardi
Ada
empat pendapat dalam mengartikan kalimat "ulil amri", yaitu:
(1)
umara (para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan),
(2)
ulama dan fuqaha,
(3)
sahabat-sahabat Rasulullah saw.,
(4)
dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar.
3
Ahmad Mustafa al-Maraghi
Bahwa
ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh
pemimpin lainnya.
Kita
memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri (apa pun pendapat
yang kita pilih tentang makna ulil amri).
Namun,
perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak digandengkan
dengan kata “taat”; sebagaimana kata “taat” yang digandengkan dengan Allah Swt.
dan rasul-Nya. Quraish Shihab,
Mufassir
Indonesia, memberi ulasan yang menarik: “Tidak disebutkannya kata “taat” pada
ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri
sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan
rasul-Nya.
Artinya,
apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan
rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka.
Lebih
lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini:
Artinya:
“Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda...
Tidak
boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu
hanya dalam hal yang makruf.” (H.R. Muslim)
Umat
Islam wajib menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya dan diperintahkan pula
untuk mengikuti atau menaati pemimpinnya.
Tentu
saja, apabila pemimpinnya memerintahkan kepada hal-hal yang baik. Apabila
pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib hukumnya untuk menolak.
Belum ada tanggapan untuk "Para Pendapat Ulama Tentang Ulil Amri"
Posting Komentar